
Komponen penting dalam survei hidrografi selain penentuan posisi vertikal (Z) adalah penentuan posisi horizontal (XY). Melalui perkembangan teknologi yang sangat cepat, penentuan posisi ini dapat dihitung dengan baik menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS). Ada beberapa metode penentuan posisi horizontal dalam survey hidrografi, yaitu menggunakan GNSS secara absolut dan relatif. Metode relatif kemudian dibagi menjadi teknik kinematic, real time kinematic, dan real time Differential Global Positioning System (DGPS).
Penentuan Posisi Absolut dan Relatif
Konsep penentuan posisi secara umum sama dengan penentuan posisi dalam survey hidrografi. Penentuan posisi horizontal metode absolut (point positioning) adalah penentuan posisi berdasarkan satu receiver saja. Ketelitian metode absolut umumnya hanya sampai fraksi meter atau dapat dikatakan memiliki akurasi yang rendah. Metode ini biasanya digunakan dalam bidang kelautan sebagai posisi navigasi di laut.
Sedangkan penentuan posisi horizontal metode relatif (differential positioning) adalah penentuan posisi berdasarkan lebih dari satu receiver. Salah satu receiver diletakkan pada lokasi tertentu di muka bumi yang secara terus-menerus dapat menerima sinyal satelit dalam jangka waktu tertentu. Receiver ini lalu dijadikan sebagai referensi untuk receiver lainnya. Dalam survey hidrografi penentuan posisi horizontal metode relatif sering digunakan.
Baca juga : Jasa Konsultan Batimetri tidak lagi gunakan kapal – Hydrographic Mapping
RTK dan DGPS
Metode relatif memberikan nilai ketelitian tinggi sampai fraksi kurang dari 1 m. Cara ini umumnya diaplikasikan dalam kegiatan survey geodesi. Metode relatif yang biasa digunakan untuk kelautan dibedakan menjadi 2 teknik, yaitu:
1. Real Time Kinematic
Metode RTK meliputi RTK-Radio dan RTK-NTRIP. Dalam penggunaan di laut, RTK-Radio lebih banyak memiliki kelemahan dibandingkan RTK-NTRIP. Dari segi jangkauan, RTK-Radio jauh lebih dekat daripada jangkauan RTK-NTRIP. Selain itu, RTK-Radio juga tidak akan memberikan hasil yang maksimal jika sinyal yang dikirimkan terhalang oleh benda-benda. Di lain sisi, RTK-NTRIP yang menggunakan internet membutuhkan koneksi dan jaringan yang lancar. Jika semakin jauh lajur survei dari daratan, biasanya akan mengalami gangguan koneksi. Oleh karena itu, kedua metode ini tidak akan sebanding dengan hasil koreksi yang diperoleh oleh metode DGPS.
2. Real Time DGPS
Metode DGPS merupakan metode positioning yang umum digunakan pada survey hidrografi di area yang luas dan jauh dari daratan, misalnya di perairan laut lepas. Keuntungan metode DGPS adalah jangkauan yang tidak terbatas. Dengan kondisi ini, metode DGPS akan memberikan manfaat yang lebih banyak daripada metode RTK. Namun, metode ini membutuhkan biaya yang lebih besar karena sistem DGPS butuh berlangganan untuk mendapatkan koreksi fase dan amplitudo sinyal satelit minimal selama 1 bulan.
Referensi:
One Reply to “Penentuan Posisi Horizontal dalam Survey Hidrografi”
nice info