
Peta laut adalah produk/ hasil akhir dari kegiatan survei hidrografi. Akurasi dan ke-informatif-annya bergantung pada kualitas data yang diakuisisi. Peta tersebut merupakan gambaran grafis dari lingkungan laut; menunjukkan sifat dan bentuk pesisir/ pantai, kedalaman air, serta karakteristik umum dan konfigurasi dasar laut, lokasi yang berbahaya untuk navigasi, pasang surut, petunjuk terhadap alat bantu navigasi buatan, dan karakteristik magnet bumi. Bentuk dari peta tersebut dapat bervariasi, dari berbentuk peta kertas/ cetakan hingga peta digital.
Baca juga : Standar Baru Peta Laut Masa Depan Dibahas di Kuta, Bali | kumparan.com
Peta Laut Digital
Peta laut digital tidak secara sederhana diartikan sebagai bentuk digital dari sebuah versi cetak (versi PDF); tetapi juga menunjukkan metode navigasi terbaru dengan kemampuan dan juga keterbatasan yang sangat berbeda dari versi cetak. Selain itu juga telah memiliki kesetaraan secara hukum dengan peta cetak yang disetujui oleh International Maritime Organization. Adanya berbagai macam tujuan dan kepentingan telah menyebabkan adanya berbagai publikasi peta “generasi baru”. Peta batimetri yang dikembangkan dari data digital (dibuat dari data pemeruman MBES) menghasilkan bentuk dasar perairan yang divisualisasikan dengan variasi warna biru dan garis-garis kontur kedalaman perairan. Selain itu, citra SSS juga telah dipublikasikan dalam bentuk peta atau atlas untuk meng-karakteristik-kan struktur geomorfologi yang besar.
Baca juga : Tujuan & Sekilas Tentang Survei Hidrografi – Hydrographic Mapping
Aplikasi Pada Industri
Peta-peta tersebut tidak lagi hanya memuat objek seperti keselamatan navigasi. Namun demikian, informasi tentang lingkungan yang diperlukan untuk navigasi, penelitian oseanografi atau aplikasi industri. Seperti peletakan pipa atau kabel dasar laut, penambangan bawah air, eksploitasi minyak, dan lain-lain.
Baca juga : Rusia Rilis Peta Koridor Kemanusiaan Pelabuhan Mariupol untuk Kapal Asing (sindonews.com)
Survei hidrografi sedang mengalami perubahan mendasar dalam teknologi pengukuran. Sistem akustik multi-beam dan sistem laser udara kini telah memberikan hampir seluruh cakupan dan ukuran dasar perairan. Kemampuan untuk menentukan posisi horisontal secara tepat telah meningkat secara pesat dengan ketersediaan satelit sistem penentuan posisi (GNSS). Terutama bila ditambah dengan menggunakan teknik diferensial (DGPS). Kemajuan teknologi tersebut menjadi sangat signifikan karena navigator kini dapat menentukan posisi secara lebih akurat.
Sumber/ Referensi:
IHO Pub. C-13 Manual on Hydrography; Chapter 1 – Principles of Hydographic Surveying
2 Replies to “Dulu dicetak, Sekarang Peta Laut Sudah Digital”
Sangat Informatif
kereen